Judul buku:Why We Want You to be Rich (Dua Pria Satu Pesan)
Penulis:Donald Trump & Robert T Kiyosaki
Penerbit:Gramedia
Tahun: 2007
Tebal: 391 halaman
Jarang sekali dua kampium wiraswasta yang sekaligus penulis kawakan, bekerja sama erat untuk suatu proyek penulisan - yang hasilnya menjadi buku laris ini. Sebagai konglomerat, Donald Trump tentu sering bekerja sama dengan pengusaha lain, demikian juga Kiyosaki. Namun dua orang terkenal berpadu untuk sebuah buku, tak banyak.
Laksana praktik jurnalistik yang seringkali name make news, juga terjadi pada buku ini. Ada apa dua nama besar dalam bisnis dan kepenulisan bekerja sama? Apa yang mereka bahas? Seakan-akan, jaminan nama besar kedua penulis, juga menjadi jaminan kualitas buku ini. Kalau mau jujur, agaknya memang, ya.
Setelah roman Pramudya Ananta Toer (Bumi Manusia), buku terlaris di Indonesia hingga sekarang adalah Rich Dad Poor Dad karya Kiyosaki, sudah belasan kali dicetak ulang. Hingga kini, tak kurang dari 10 buku Kiyosaki yang sudah diterbitkan dalam bahasa Indonesia. Di Amerika Serikat, selama tiga tahun Rich Dad Poor Dad bertengger dalam buku best seller di The New York Times.
Menurut Kiyosaki, penasihat investasi (ilmuwan) adalah orang yang bisa menunjukkan jalan yang benar, namun dia sendiri belum pernah melaluinya. Manajer investasi merekomendasikan membeli suatu saham tertentu, namun dia sendiri tidak membelinya. Sedangkan guru, adalah orang yang menceritakan pengalamannya. Donald Trump dan Kiyosaki, adalah guru - yang nyatanya lebih berhasil dengan mengabaikan saran-saran penasihat investasi.
Kaya Tambah Kaya
Buku ini bermula dari keprihatinan Donald dan Kiyosaki bahwa perkembangan ekonomi dunia sekarang ini, orang kaya bertambah kaya. Hukum kehidupan 90:10, masih saja berulang. Sembilan puluh persen populasi, hanya menguasai sepuluh persen aset ekonomi. Sedangkan populasi kecil yang sepuluh persen, justru menguasa 90 persen aset.
Mengapa hal ini terus berulang? Karena populasi yang 90 persen, tidak mempunyai pendidikan finansial. Bukan dalam artian pendidikan keuangan di perguruan tinggi, tetapi kecakapan menggunakan uang, kecakapan menciptakan peluang untuk diri sendiri-agar tidak tergantung pada gaji bulanan.
Bagi Kiyosaki, seperti yang banyak disinggung dalam buku-buku lainnya, masalah utama kita bukanlah menabung dan menabung. Tabungan kita akan menjadi aset bagi bank, sama dengan liabilitas (kewajiban, kredit) kita, menjadi aset bagi bank. Kita dapat apa, kecuali pusing mengatur cicilan setiap bulan? Maka bagi Kiyosaki, penabung adalah pecundang, sama pecundangnya dengan investor pembeli reksa dana.
Intisari buku ini ada di halaman 56, Kiyosaki mengutip Donald, "jadilah menjadi penasihat investasi untuk diri sendiri"-yang juga salah satu judul bab buku Donald dalam How To Get Rich. "Kami bukan menjual nasihat investasi ... kami adalah guru ... kami ingin mengajari anda cara memancing untuk diri sendiri," tulis Kiyosaki.
Uang bukan untuk ditabung, tetapi untuk diinvestasikan. Jika harus menabung lama baru bisa berinvestasi, berarti yang cocok untuk kita bukanlah investasi dengan modal uang, tetapi investasi lain: investasi waktu dan otak. Cari peluang bagus, manfaatkan the other people money (OPM)-termasuk uang bank.
Cara penulisan Donald dan Kiyosaki, bukan ditulis bersama-sama, tetapi menyepakati topik-topik bahasan. Kiyosaki memberi tanggapan, disusul Donald (yang dalam lay out berupa boks dan jenis huruf yang berbeda). Sebelum Donald menulis, dia diberi hak untuk membaca naskah Kiyosaki terlebih dahulu.
Buku ini mudah dicerna, karena ditulis dengan gaya bertutur dan dengan bahasa ringan. Kalau seandainya anda belum membaca buku-buku Kiyosaki sebelumnya, tak perlu gentar-sebab sebagai guru, kedua penulis memang betul-betul menyadari agar buku ini berguna bagi sebanyak mungkin populasi dunia, sehingga harus disajikan secara ringan dan elok.
Kalau di halaman 7, Kiyosaki mengatakan bahwa buku ini bukankah tentang "bagaimana" menjadi orang kaya, jangan terlalu percaya, sebab pembelaan itu hanya kerendahatian seorang guru. Nyatanya, dari semua buku Kiyosaki sebelum ini, buku inilah yang paling praktis. Kalau dalam buku-buku sebelumnya Kiyosaki lebih banyak menjawab pertanyaan mengapa, baru dalam buku ini pertanyaan bagaimana dijawab lebih kental. [Susi Christiana, pencinta buku]
MyBlog ARDA DINATA:
Dunia Kesehatan Lingkungan: http://arda-dinata.blogspot.com
Dunia Inspirasi & Motivasi Hidup: http://miqra.blogspot.com
Dunia Penulis Sukses: http://ardapenulis.blogspot.com
Penulis:Donald Trump & Robert T Kiyosaki
Penerbit:Gramedia
Tahun: 2007
Tebal: 391 halaman
Jarang sekali dua kampium wiraswasta yang sekaligus penulis kawakan, bekerja sama erat untuk suatu proyek penulisan - yang hasilnya menjadi buku laris ini. Sebagai konglomerat, Donald Trump tentu sering bekerja sama dengan pengusaha lain, demikian juga Kiyosaki. Namun dua orang terkenal berpadu untuk sebuah buku, tak banyak.
Laksana praktik jurnalistik yang seringkali name make news, juga terjadi pada buku ini. Ada apa dua nama besar dalam bisnis dan kepenulisan bekerja sama? Apa yang mereka bahas? Seakan-akan, jaminan nama besar kedua penulis, juga menjadi jaminan kualitas buku ini. Kalau mau jujur, agaknya memang, ya.
Setelah roman Pramudya Ananta Toer (Bumi Manusia), buku terlaris di Indonesia hingga sekarang adalah Rich Dad Poor Dad karya Kiyosaki, sudah belasan kali dicetak ulang. Hingga kini, tak kurang dari 10 buku Kiyosaki yang sudah diterbitkan dalam bahasa Indonesia. Di Amerika Serikat, selama tiga tahun Rich Dad Poor Dad bertengger dalam buku best seller di The New York Times.
Menurut Kiyosaki, penasihat investasi (ilmuwan) adalah orang yang bisa menunjukkan jalan yang benar, namun dia sendiri belum pernah melaluinya. Manajer investasi merekomendasikan membeli suatu saham tertentu, namun dia sendiri tidak membelinya. Sedangkan guru, adalah orang yang menceritakan pengalamannya. Donald Trump dan Kiyosaki, adalah guru - yang nyatanya lebih berhasil dengan mengabaikan saran-saran penasihat investasi.
Kaya Tambah Kaya
Buku ini bermula dari keprihatinan Donald dan Kiyosaki bahwa perkembangan ekonomi dunia sekarang ini, orang kaya bertambah kaya. Hukum kehidupan 90:10, masih saja berulang. Sembilan puluh persen populasi, hanya menguasai sepuluh persen aset ekonomi. Sedangkan populasi kecil yang sepuluh persen, justru menguasa 90 persen aset.
Mengapa hal ini terus berulang? Karena populasi yang 90 persen, tidak mempunyai pendidikan finansial. Bukan dalam artian pendidikan keuangan di perguruan tinggi, tetapi kecakapan menggunakan uang, kecakapan menciptakan peluang untuk diri sendiri-agar tidak tergantung pada gaji bulanan.
Bagi Kiyosaki, seperti yang banyak disinggung dalam buku-buku lainnya, masalah utama kita bukanlah menabung dan menabung. Tabungan kita akan menjadi aset bagi bank, sama dengan liabilitas (kewajiban, kredit) kita, menjadi aset bagi bank. Kita dapat apa, kecuali pusing mengatur cicilan setiap bulan? Maka bagi Kiyosaki, penabung adalah pecundang, sama pecundangnya dengan investor pembeli reksa dana.
Intisari buku ini ada di halaman 56, Kiyosaki mengutip Donald, "jadilah menjadi penasihat investasi untuk diri sendiri"-yang juga salah satu judul bab buku Donald dalam How To Get Rich. "Kami bukan menjual nasihat investasi ... kami adalah guru ... kami ingin mengajari anda cara memancing untuk diri sendiri," tulis Kiyosaki.
Uang bukan untuk ditabung, tetapi untuk diinvestasikan. Jika harus menabung lama baru bisa berinvestasi, berarti yang cocok untuk kita bukanlah investasi dengan modal uang, tetapi investasi lain: investasi waktu dan otak. Cari peluang bagus, manfaatkan the other people money (OPM)-termasuk uang bank.
Cara penulisan Donald dan Kiyosaki, bukan ditulis bersama-sama, tetapi menyepakati topik-topik bahasan. Kiyosaki memberi tanggapan, disusul Donald (yang dalam lay out berupa boks dan jenis huruf yang berbeda). Sebelum Donald menulis, dia diberi hak untuk membaca naskah Kiyosaki terlebih dahulu.
Buku ini mudah dicerna, karena ditulis dengan gaya bertutur dan dengan bahasa ringan. Kalau seandainya anda belum membaca buku-buku Kiyosaki sebelumnya, tak perlu gentar-sebab sebagai guru, kedua penulis memang betul-betul menyadari agar buku ini berguna bagi sebanyak mungkin populasi dunia, sehingga harus disajikan secara ringan dan elok.
Kalau di halaman 7, Kiyosaki mengatakan bahwa buku ini bukankah tentang "bagaimana" menjadi orang kaya, jangan terlalu percaya, sebab pembelaan itu hanya kerendahatian seorang guru. Nyatanya, dari semua buku Kiyosaki sebelum ini, buku inilah yang paling praktis. Kalau dalam buku-buku sebelumnya Kiyosaki lebih banyak menjawab pertanyaan mengapa, baru dalam buku ini pertanyaan bagaimana dijawab lebih kental. [Susi Christiana, pencinta buku]
MyBlog ARDA DINATA:
Dunia Kesehatan Lingkungan: http://arda-dinata.blogspot.com
Dunia Inspirasi & Motivasi Hidup: http://miqra.blogspot.com
Dunia Penulis Sukses: http://ardapenulis.blogspot.com
No comments:
Post a Comment